Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Bantu Penyerbukan dengan Madu Alami

Written By Us[e] on Kamis, 16 Januari 2014 | 04.23

Bantu Penyerbukan dengan Madu Alami


Mengharap terjadinya penyerbukan secara alami, ternyata tak semudah yang kita beyangkan. Dibantu tangan manusia, ternyata juga tak menjamin bisa "jadi". Pasalnya, butuh ketepatan waktu kapan saatnya mengoleskan serbuk sari ke putik (tongkol bermadu). Meleset sedikit saja waktunya, penyerbukan iu tak bakalan terjadi. Bagaimana menyiasatinya?

How to breeding hybrid Anthurium?Terjadinya penyerbukan alami pada Anthurium ternyata tdaklah mudah. Apalagi kalau tanaman tadi dipelihara di areal yang dikelilingi paranet halus, dimana serangga sulit masuk. Tentu susah berharap tongkol yang kebetulan bermadu bisa diserbuki serangga yang membawa serbuk sari dari tongkol lainnya dengan sempurna.

Berharap hembusan Angin? Kemungkinan "jadinya" juga tak begitu besar. Kalau terjadi penyerbukan, hasilnya minim sekali. Alias buah yang bermunculan di pemukaan tongkol tak banyak yang diharapkan. 

Kendala lain yang menghadang , adalah waktu kematangan putik dan serbuk sari dalam satu tongkol ternyata tidak bersamaan. Self selving pun susah terjadi. Untuk itu seringkali penyerbukan bisa terjadi kalau dibantu oleh manusia. Itupun mengambil dari dua tongkol berbeda meski masih di satu tanaman yang sama. Serbuk sarinya diambil dari tongkol satunya lagi yang tengah bermadu.

Itupun ada yang bisa dengan mudah dilakukan bantuan penyerbukan, karena kematangan putik terlihat dengan jelas, yakni munculnya lendir atau butiran madu kecil-kecil di sekitar permukaan tongkol yang kalau dipegang terasa lengket. Pada saat madu mulai kelihaan keluar, tentu saja kita dengan mudah mencarikan serbuk sari lalu dioleskan ke putik tadi.

Tapi ada Anthurium jenis tertentu seperti Garong, Mutiara Hitamm Titanc, eris dan lainnya, saat tongkolnya masak ternyata bintik-bintik madunya tidak kelihatan. Karena tidak kelihatan seringkali pemilik menunggu sampai iba-tiba tersadar kalau fase kematangan tongkol tadi sudah lewat.

Karena terlambat menyerbuki tangkai tongkol, dalam dua pekan kemudian perlahan-lahan tongkol mulai keriput,. Kering lalu mati. Itu pertanda tongkol gagal dibuahi alias tidak terjadi penyebukan oleh benang sari.

TRIK JITU

Untuk menghindari terjadinya kegagalan penyerbkan pada Anthurium yang tongkolnya jarang keluar madu. Atau bagi Anthuriumania yang kurang sabar atau tak punya waktu buat menunggu saat yang tepat kapan tongkol bermadu harus segera diolesi serbuk sari, mungkin cara yang satu ini bisa dicoba.

Mudah dan sederhana saja. Caranya saat penutup (seludang) tongkol sudah mulai terbuka, segera ambil kuas lalu ujungnya olesi dengan madu murni (madu tawon/lebah) yang bisa mudah didapat di mana-mana.

Setelah kuas diolesi madu, segera carikan tongkol yang keluar sebuk sarinya yang ditandai dengan butiran berwana kekuningan dan menempel di permikaan tongkol. Oleska kuas bermadu tadi perlahan-lahan pada serbuk sari tersebut hingga menempel ke kuas.

Setelah serbuk sari itu cukup menepel di kuas, segera oleskan ke tongkol yang baru saja terbuka seludangnya. Oleskan sampai merata. Dengan bantuan madu yang kita berikan, maka serbuk sari itu akan melekat pada tongkol tadi.

Dengan tersedianya serbuk sari pada tongkol, maka saat putik (madu/nectar) asli dari tongkol tersebut saatnya keluar dua atau tiga hari kemudian, penyerbukan yang sempurna akan bisa terjadi.

AWAS KENA AIR

Namun perlu diperhatikan, sebisa mungkin tongkol yang sudah diserbuki berbantuan madu lebah tadi tak terkena air hingga terjadinya penyerbukan (saat nectar asli keluar). Karena air,  apalagi yang disemprotkan dengan keras atau tersiram air hujan, bisa merontokkan serbuk sari yang ditempelkan ke tongkol dengan bantuan madu lebah tadi.

Bila terjadi "kecelakaan" tersebut sebaiknya proses "penempelan" serbuk sari segera diulang lagi.

Bantu Penyerbukan dengan Madu Alami